WELCOME

Welcome to my Blog.. HAve Fun And Check it Out..
SEmoga Bermanfaat!!!

Jumat, 05 Oktober 2012


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, dunia perindustrian di Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya tekhnologi yang semakin canggih. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa adanya pembangunan nasional oleh pemerintah Indonesia. Perkembangan yang pesat ini menimbulkan persaingan-persaingan antar perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan pun harus memikirkan bagaimana caranya agar bisa bertahan dalam persaingan tersebut karena siapa yang hanya stagnan tanpa adanya perubahan akan mengalami kemerosotan bahkan bisa jatuh dari dunia bisnis.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai dengan memprioritaskan laba yang maksimal. Semua tujuan tersebut akan tercapai jika ditunjang oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh perusahaan. Kebijakan itu dibuat sebagai langkah awal atau rencana-rencana mengenai apa yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk dapat bertahan dan meningkatkan konsumennya.
Penjualan merupakan faktor yang sangat penting dalam dunia bisnis karena dengan banyaknya penjualan maka akan semakin terpenuhi tujuan dari perusahaan tersebut. Kualitas produk juga merupakan faktor yang terpenting untuk mempertahankan bahkan untuk meningkatkan jumlah konsumen dari suatu produk perusahaan. Kualitas suatu produk maupun tingkat produksi suatu barang tidak luput dari peranan tenaga kerja yang berperan dalam mengolah atau menciptakan barang dan jasa. Secanggih apa pun teknologi yang digunakan oleh suatu perusahaan tidak akan pernah beroperasi sendiri tanpa adanya sentuhan tangan dari tenaga kerja.
Tenaga kerja yang dipilih oleh suatu perusahaan tidaklah sembarang orang karena akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi. Perusahaan harus bisa memilih tenaga kerja bahkan anggaran tenaga kerja pun harus dibuat untuk membantu dalam rencana atau penetapan struktur organisasi, tingkat upah, pembagian kerja, atau hal lainnya yang berhubungan dengan tenaga kerja. Tanpa tenaga kerja kegiatan perusahan tidak akan berjalan dan tidak akan pernah mencapai tujuan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas lebih rinci tentang anggaran tenaga kerja yang sangat penting untuk kelangsungan proses operasional perusahaan. Maka kami menyusun makalah ini dngan judul “Anggaran tenaga kerja langsung” agar bisa mengetahui keseluruhan tentang anggaran tenaga kerja langsung dalam perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah perencanaan tenaga kerja dalam suatu perusahaan?
1.2.2 Bagaimana persiapan-persiapan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja?
1.2.3 Apa saja fungsi-fungsi perencanaan dan pengawasan dari anggaran tenaga kerja?
1.2.4 Bagaimanakah proses penyusunan dan perhitungan anggaran tenaga kerja langsung?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui perencanaan tenaga kerja dalam suatu perusahaan
1.3.2 Untuk menjelaskan persiapan-persiapan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja
1.3.3 Untuk mengetahui fungsi-fungsi perencanaan dan pengawasan dari anggaran tenaga kerja
1.3.4 Bagaimanakah proses penyusunan dan perhitungan anggaran tenaga kerja langsung
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi penulis
·         Agar bisa mempelajari lebih dalam tentang anggaran tenaga kerja
·         Mengetahui tentang tenaga kerja langsung dan cara penyusunan anggarannya
1.4.2 Bagi Pembaca
·         Dapat mengetahui tentang anggaran tenaga kerja langsung dalam perusahaan
·         Dapat mempelajari lebih lanjut tentang tenaga kerja dalam dunia bisnis






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Tenaga Kerja
Pada setiap perusahaan tertentu ada biaya yang dikeluarkan untuk keperluanburuh. Buruh atau tenaga kerja merupakan salah satu factor produksi yang utama dan yang selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang ada dalam sebuah perusahaan tentu saja perlu ditangani oleh tangan manusia, meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis.
Tenaga kerja yang bekerja dalam sebuah pabrik dibedakan menjadi dua yakni:
1.      Tenaga kerja langsung
2.      Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja langsung pengertiannya pada prinsipnya terbatas pada tenaga kerja dipabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biaya produksinya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang dagang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja dipabrik yang tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biaynya dikaitkan padabiaya overhead pabrik.
Anggaran tenaga kerja, seperti halnya Anggaran bahan mentah hanya merencanakan unsure tenaga kerja langsung. Dan seperti halnya anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja ini selalu dikaitkan dengan anggaran produksi yang telah disusun sebelumnya. Perencanaan tenaga kerja meliputi aspek yang luas sekali, sehingga perlu diperhitungkan secara matang oleh pimpinan perusahaan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:
Ø  Kebutuhan tenaga kerja
Ø  Pencarian dan penariakan tenaga kerja
Ø  Latihan bagi tenaga kerja baru
Ø  Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi pera tenaga kerja
Ø  Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
Ø  Pengawasan tenaga kerja
Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencari dan mendapatkan tenaga kerja yang baik dan terampil, yang cocok untuk bidang pekerjaannya. Tenaga kerja yang tidak mempunyai ketrampilan khusus pada umumnya mudah dicari diIndonesia saat ini. Tetapi untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik peda salah satu bidang khusus seperti tenega teknis dan managerial harus diperoleh secara khusus pula. Untuk mereka perusahaan tidak segan-segan menyediakan perangsang berupa gaji yang besar dan fasilitas yang lengkap. Beberapa perusahaan besar bahkan mendapatkannya melalui kaderisasi, umpamanya dengan penawaran beasiswa yang mengikat. Karena itu biaya tenaga kerja sebetulnya tidak hanya timbul pada saat tenaga kerja itu digunakan, akan tetapi sudah ada sebelum tenaga kerja itu siap.
Seleksi tenaga kerja baru dilakukan dengan berbagai cara. Selain diadakan ujian tertulis dan lisan juga diadakan psychotest untuk mengetahui secara lebih pasti siapa yang paling cocok untuk bidang pekerjaan yang tersedia. Tujuan seleksi tenaga kerja bukan untk mencari orang-orang yang berpengalaman, melinkan mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk berkembang. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman selain mahal harganya juga ada kemungkianan bahwa pengalam yang dimiliki justru tidak sesuai dengan kemungkianan yang ada. Tenaga kerja yang memperoleh pengalaman dari dari pekerjaan merupakan suatu aktiva bagi perusahaan.
Latihan(training) biasanya diberikan pada para tenaga kerja yang baru. Latihan ini dapat diberikan oleh perusahaan sendiri dan dapat pla diberikan oleh lembaga khusus yang memberikannya secara bersama-sama dengan para tenaga kerja baru diperusahaan lain. Latihan dapat dilakukan ditempat khusus tetapi dapat pula dilakukan di tempat bekerja. Latihan yang dilakukan ditempat bekerja sambil bekerja dikatakan sebagai on the job training.
Sesudah selesai masa latihan, maka tenaga kerja siapa untuk ditempatkan. Potensi masing-masing tenaga kerja dan jabatan yang tersedia bermacam-macam sehingga perlu adanya evaluasi dan spesifikasi pekerjaan begi mereka.
Semua aspek diatas tidak hanya berlaku bagi satu tingkatan saja, tetapi pada semua tingkatan jabatan dalam perusahaan. Sehingga jelaslah bahwa biaya tenaga kerja merupakan komponen yang cukup besar bagi harga pokok barang yang dihasilakan. Kesalahan para pimpinan dalam hal tenaga kerja akan mengakibatkan pengaruh terhadap harga barang yang dihasilakan, sehingga berpengaruh pula terhadap posisi perusahaan dalam persaingan.
Tenaga kerja langsung mempunyai sifat-sifat:
ü  Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung dengan tingkat produksi
ü  Biaya yang dikeluarkan untuk untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variable
ü  Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan denagn produk akhir
ü  Yang dikatagorikan sebagi tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi bahan mentah sampai berbentuk barang jadi.
2.2 Persiapan-Persiapan Dalam Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja pelu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Seringkali ditemuai dalam praktek yakni satuan hitung atas dasar jam tenaga kerja langsung. Dalam persiapan penyusunan anggaran ini terlebih dahulu dibuat manning table
Manning table merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan:
ü  Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
ü  Jumlah masing-masing tenaga kerja tersebut pada berbagi tingkat kegiatan
ü  Baigan-bagian yang membutuhkannya
Manning table disusun sebagai hsil kerjanya secara langsung maing-masing kepala bagian. Perkiraan ini dapat dilakukan dengan berdasarkan judgment saja , tetapi dapat pula dengan berdasarkan pengalaman-pengalaman pada waktu-waktu yang lalu, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan perusahaan. Selain itu lalu dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja. Jam buruh langsng ini dapat dihitung denagn berbagai cara, diantaranya dengan analisa gerak dan waktu
Analisa gerak yaitu pengamatan terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu. Sedangkan analisa waktu yaitu penghitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi. Sebagi hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan dengan DLH.
Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang, kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata untuk tahun anggaran yang bersnagkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat uoah rata-rata per orang per jam buruh langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga langsung yang diperlukan.
2.3 Fungsi Perencanaan Dan Pengawasan dari Anggaran Tenaga Kerja
Penyusunan secar baik dari Anggaran tenaga kerja dapat mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti:
ü  Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien Karena rencana yang matang
ü  Pengeluaran biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien
ü  Harga pokok barang dapat dihitung secara tepat
ü  Dipakai sebagi alat pengawasan biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja merupakan salah satu jenis biaya yang dapat menjadi masalah bagi perusahaan. Pengawasan biaya tenaga kerja dapat dibantu dengan adanya pendekatan yang baik terhadap para buruh sehingga mereka dapat bekerja secara stabil sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pengawasan terhadapa jasa buruh dapat diserahkan pada seorang mandor pengawas atau supervisor. Seorang supervisor bertugas mengawasi dan melaporkan apa yang dilakukan oleh para buruh yang menjadi tanggungjawabnya. Seorang supervisor perlu membuat laporan yang bersifat harian atau bulanan.
Contoh:
Setiap jam 10.00 pagi seorang supervisor membuat laporan tentang kegiatan tenaga kerja untuk hari yang bersangkutan.
Pada dasarnya laporan itu berisi:
ü  Jam kerja riil
ü  Jam standart untuk untuk output riil
ü  Variasi waktu yang merupakan selisih antara jam kerja riil dengan jam standart
Sedangkan laporan bulanan, bentuknya sama dengan laporan pelaksanaan pada anggaran produksi dan anggaran bahan mentah

2.4 Anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung
Yang dimaksud dengan anggaran upah tenaga kerja langsung adalah rencana yang disusun secara rinci dan sistematis tentang jumlah upah yang akan dibayarkan kepeda karyawan langsung oleh perusahaan pada periode tertentu yang variable didalamnya meliputi : a) jenis produk yang dihasilkan b)jumlah masing-masing produk yang akan dihasilkan c)jumah tenaga kerja yang dibutuhkan d)jumlah waktu keja yang yang dibutuhkan e)tariff upah per jam atau per hari kerja f)keterangan waktu atau kapan barang tersebut akan diproduksi. Adapun yang dimaksud tenaga kerja langsung ialah tenaga kerja yang menaagani proses produksi dari bahan baku menjadi bahan jadi.
Pendekatan yang biasa digunakan dalam perencanaan standar waktu tenaga kerja adalah sebagai berikut:
1.      Studi waktu dan gerakan
2.      Biaya standar
3.      Perkiraan langsung oleh penyelia
4.      Perkiraan secara statistik oleh kelompok staf
2.4.1        Jenis-Jenis Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1.      Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Anggaran ini merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja. Secara perincan pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut:
a.       Jumlah barang yang diprodusir, yang dilihat dari anggaran produksi.
b.      Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk mengerjakan satu unit barang.
c.       Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung.
d.      Jenis barang yang dihasilkan perusahaan.
e.       Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)
2.      Anggaran jam buruh langsung
Anggaran ini merupakan bagian lain dari anggaran tenaga kerja. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut:
a.       Jenis barang yang dihasilkan perusahaan.
b.      Bagian-bagian yang turut dalam proses produksi.
c.       Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap jenis barang.
d.      Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)
2.4.2 Kegunaan anggaran tenaga kerja langsung
Perencanaan biaya  dan jam tenaga kerja langsung yang efektif memiliki keuntungan bagi perusahaan sebagai berikut:
1.    Fungsi personel dapat ditampilkan lebih efesien karena ada dasar untuk perencanaan yang efektif, pengerahan, pelatihan, dan penggunaan personel.
2.    Fungsi keuangan dapat ditampilkan lebih efisien karena tenaga kerja sering merupakan permintaan yang terbesar dalam kas selama setahun tersebut. Dengan mengetahui perkiraan biaya tenaga kerja langsung memungkinkan pegawai keuangan merencanakan kebutuhan kas bagi periode interim.
3.    Biaya produksi yang dianggarkan untuk setiap produk (biaya per unit dan total biaya) mungkin merupakan factor penting dalam beberapa bidang pembuatan keputusan, seperti kebijakan harga dan negosiasi serikat tenga kerja.
4.    Pengendalian biaya tenaga kerja langsung secara signifikan dipertinggi.
2.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggarana Upah Tenaga Kerja Langsung
Anggaran upah tenaga kerja langsung merupakan salah satu budget yang sangat penting karena budget upah tenaga kerja langsung menentukan budget harga pokok produksi. Jadi kalau budget upah tenaga kerj aterlalu tinggi maka budget harga produksinya tinggi, demikian pula bila terjadi sebaliknya. Sehingga budget uapah tenag kerja langsung diharapkan benar, tepat atau tidaknya terlalu menyimpang dari realisasinya. Adapun factor-faktor yang perlu dipertimnbangkan dan diperhatikan dalam menyusun budgetnya ialah
Ø  Anggaran jumlah unit yang kan diproduksi
Ø  Semakin besar atau banyak jumlah unit yang akan diproduksi semkin besar pula jumlah upah tenag kerja langsung yang kan dibayarkan. Demikian pula bila terjadi sebaliknya, semakin kecil tau sedikit jumlah unit yang kan diprosuksi, maka akan semakin kecil upah yang akan dibayarkan.
Ø  System pembayaran upah yang akan digunakan perusahaan
Ø  System pembayaran upah pada hakekatnya dibedakan:
Ø  System pembayaran menurut waktu atau jam kerja: Semakin banyak jumlah jam kerja atau hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan maka semakin besar pula jumlah upah tenaga kerja langsung yang akan dibayarkan.
Ø  System pembayaran menurut unit yang dihasilkan : Besar kecilnya upah yang akan dibayarkan pada tenaga kerja langsung tergantung pada jumlah yang akan dihasilkan slama bekerja
Ø  System pembayaran upah dengan inisiatif: misalnya perusahaan menentukan insentif  apabila karyawan bekerja perminggu dapat menyelesaikan 50 dos, mereka akan diberi intensif Rp.5000
Ø  Tarif upah yang ditetapakan perusahaan yang bersangkutan
Ø  Masing-masing perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda dalam penentuan upah karyawannya. Semakin tinggi tariff upah per unit/hari/minggu akan semakin tinggi budget uapah yang dipersiapkan.
Ø  Bentuk Bugdet Upah Tenaga Kerja Langsung
Contoh:
CV Srikandi Malang
Anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung 2010
Ket
B.Produksi
Waktu kerja per unit
Jumlah Tenaga Kerja
Upah Kerja Perjam/orang
Jumlah Upah Kera Per bulan
Jan
16.000
5 jam
15 orang
3.000
720.000
Feb
15.500
5 jam
15 orang
3.000
472.000
Mar
17.000
5 jam
15 orang
3.000
765.000
Apr
19.500
5 jam
15 orang
3.000
877.000
Mei
18.000
5 jam
15 orang
3.000
810.000
Juni
14.500
5 jam
15 orang
3.000
652.000
Juli
15.500
5 jam
15 orang
3.000
697.000
Agst
20.000
5 jam
15 orang
3.000
900.000
Sept
16.500
5 jam
15 orang
3.000
742.000
Okt
15.000
5 jam
15 orang
3.000
675.000
Nop
12.000
5 jam
15 orang
3.000
540.000
Des
17.000
5 jam
15 orang
3.000
787.000

192.000



8.640.000

Bentuk lain dari budget upah tenaga kerja langsung dapat dilihat pada contoh dibawah ini. PT Karya Makmur bergersk dalam usaha perumahan dengan budget produksi sebagai berikut:
PT KARYA MAKMUR
Anggaran Produksi tahun 2010
Ket/Bulan
Tipe Tanah
Jumlah
Jan-Maret
36/100
30 unit

54/130
20 unit
April-Juni
36/100
40 unit

54/130
25 unit
Juli-sep
36/100
30 unit

54/130
30 unit
Okt-Des
36/100
25 unit

54/130
20 unit
Tukang kayu-Rp.30000/hari
Tukang batu-Rp.25000/hari
Tukang kasar-Rp.17500/hari

Dari data tersebut dapat disusun bygdet upah tenaga kerja Langsung sebagai berikut:
PT KARYA MAKMUR
Anggaran Produksi tahun 2010

Bulan
Jenis Produk
Jumlah Unit
Tenaga Kerja
Jumlah Upah
Total
TK
TB
T.Kasar
TK
TB
T.Kasar
jan-mar
36/100
30
450
600
900
13500
15000
15750
44250
54/130
20
400
500
800
12000
12500
14000
38500

82750
apr-jun
36/100
40
600
800
1200
18000
20000
21000
59000
54/130
25
500
625
1000
15000
15625
17500
48125

107125
jul-sep
36/100
30
450
600
900
13500
15000
15750
44250
54/130
30
600
750
1200
18000
18750
21000
57750

102000
okt-des
36/100
25
375
500
750
11250
12500
13125
36875
54/130
20
400
500
800
12000
12500
14000
38500

75375

CONTOH-CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG DAN PERHITUNGANNYA
Penyusunan anggaran tenaga kerja langsung Pabrik Rokok “Kencana” Surakarta
Bagian produksi/pengolahan, merupakan tempat bekerjanya tenaga kerja langsung yang terdiri atas:
1.      Tukang linting dengan tangan                        854 orang
2.      Tukang potog/gunting dengan tangan                        671 orang
3.      Tukang linting dan gunting dengan mesin      10 orang
4.      Tukang longsong bungkus rokok                    151 orang
5.      Tukang mengepak rokok                                 442 orang
 Jumlah = 2.128 orang
Bagi buruh harian diperhitungakn jam kerja sebanyak 7 jam perhari atau 40 jam per minggu.
PENGUPAHAN
Sistem pengupahan pada pabrik rokok Kencana disesuaikan dengan perjanjian antara SBRI/FBSI dengan PUSPI dan OPS Rokok Kretek (atau antara wakil dari pihak buruh dengan Persatuan Pengusaha Rokok Kretek) yakni sebagai berikut:
·         60% sebagai upah harian
·         20% sebagai upah makan
·         20% sebagai upah hadir
Bagi tukang linting dan gunting yang mengunakan mesin dipakai sistem upah harian, yakni rata-rata Rp 500,00 per hari. Bagi tukang lainnya adalah cara borongan, yakni sebagai berikut:
1.      Tukang linting dengan tangan:
Upahnya sebesar Rp 115,00 per 1.000 batang rokok, dengan maksimum 3.000 batang. Bila mencapai lebih dari 3.000 batang ditambah upah lembur sebesar 50% untuk setiap 1.000 batang dari tarif upah tersebut.
2.      Tukang gunting dengan tangan:
Cara pengupahan dan besarnya sama dengan tukang linting.
3.      Tukang longsong:
Upah sebesar Rp 60,00 setiap 1.000 longsong dengan maksimum 3.000
Longsong. Bila mencapai lebih dari 3.000 ditambah upah lembur sebesar  50% untuk tiap 1.000 longsong dari tarif upah tersebut.
4.      Tukang pak:
Upahnya sebesar  Rp 74,00 untuk setiap bal, dengan maksimum 3 bal. Bila mencapai lebih dari 3 bal, ditambah upah lembur 50% untuk setiap bal dari tarif upah tersebut.
PENGHITUNGAN STANDAR TENAGA KERJA
a.       Penghitungan standar kerja tukang linting dengan tangan. Karena unit pengepakan untung tukang linting dengan tangan adalah batangan, maka perlu jumlah produksi yang ukurannya bal dijadikan batangan:
Jenis rokok
Jumlah produksi untuk 1 tahun
Bal
Batang
Jumlah
Rokok @ 12 batang
21.778
21.778 x 10 x 20 x 12
52.267.200
Rokok @ 10 batang
333.931
333.931 x 10 x 20 x 10
667.862.000
Rokok @ 3 batang
7.261
7.260 x 10 x 20 x 3
4.356.000


Jumlah
724.485.200
Berdasarkan anggapan bahwa dalam satu tahun ada 52 minggu maka dalam satu tahun terdapat 2.080 jam kerja ( 52 x 40 jam).
Jumlah tukang linting dengan tangan adalah 854 orang.
Hasil lintingan per jam            =  
                                               348.300 batang (dibulatkan)
Hasil lintingan rokok per jam dan per orang   = 
                                                                        = 408 batang (dibulatkan)
Dari perhitungan diatas dapat ditentukan standar waktunya menurut masing-masing jenis rokok, sebagai berikut (untuk 1 bal):
»        Isi  12 batang  =  5,88 jam per bal
»        Isi 10 batang   = 4,90 jam per bal
»        Isi 3 batang     = 1,47 jam per bal
Setiap 1.000 batang rokok upahnya adalah Rp 115,00 sehingga dapat tentukan tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu Rp 46,92 per DLH
b.      Perhitungan standar tenaga kerja tukang gunting dengan tangan. Jumlah tukang gunting adalah 671 orang. Hasil rokok yang digunting per jam dan per orang adalah: 519 batang (dibulatkan).
Standar waktu dapat ditentukan sebagai berikut:
Rokok @ 12 batang = 4,62 jam per bal.
Rokok @ 10 batang = 3,85 jam per bal.
Rokok @   3 batang = 1,15 jam per bal.
Besarnya upah tukang gunting = Rp 115,00 per 1.000 batang rokok, maka dapat ditentukan tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu:Rp 59,80 per DLH
c.       Perhitungan standar tenaga kerja tukang linting dan gunting dengan mengunakan mesin ( rokok @ 10 batang).
Jumlah produsi 1 tahun = 10% x 333.931 bal = 33.393 bal.
Jumlah tenaga kerja = 10 orang.
Hasil rokok yang dilinting dan digunting dengan menggunakan mesin (@ 10 batang/filter) per jamnya yaitu: 16 bal.
Hasil per jam dan per orang =1,60 bal
Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal rokok filter (@ 10 batang) adalah 0,625 jam per bal
Upah per hari = Rp 500,00 jam kerja 1 hari = 7 jam, maka besarnya upah per jam (1 DLH) tukang linting dan gunting dengan menggunakan mesin adalah sebesar: Rp 71,43 per DLH
d.      Perhitungan standar tenaga kerja tukang longsong
Karena ukuran untuk pengupahan adalah banyak longsong, maka jumlah produksi dalam bal perlu dijadikan bentuk longsong, yaitu sebagai berikut:
Jenis rokok
Jumlah produksi untuk 1 tahun
Bal
longsong
Jumlah
Rokok @ 12 batang
21.778
21.778 x 10 x 10
4.355.600
Rokok @ 10 batang
333.931
333.931 x 10 x 20
66.786.200
Rokok @ 3 batang
7.261
7.260 x 10 x 20
1.452.200


Jumlah
72.594.000






Jumlah tukang longsong = 151 orang.
Hasil longsong bungkus rokok per jam = 34.900 longsong
Hasil longsong per jam per orang  = 231 longsong
Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal longsong adalah sebagai berikut:
»        Isi 12 batang = 0,87 jam per bal
»        Isi 10 batang = 0,87 jam per bal
»        Isi   3 batang =  0,87 jam per baal
Besarnya uaph tukang longsong = Rp 60,00 per 1.000 longsong, maka dapat ditentukan tingkat upah per jamnya yaitu:Rp 13,86
e.       Perhitungan standar tenaga kerja tukang pak:
Jenis rokok
Jumlah produksi( pengepakan)
Rokok @ 12 batang
21.778 bal
Rokok @ 10 batang
333.931 bal
Rokok @ 3 batang
7.261 bal
 Jumlah 362.970 bal

Jumlah tukang pak = 442 orang
Hasil pengepakan per jam = 175 bal (dibulatkan)
Hasil pengepakan per jam dan per orang= 0,40 bal

Standar waktu pengepakan 1 bal adalah:2,5 jam per bal
Besarnya upah tukang pak = Rp 74,00 per bal, maka dapat ditentukan tingkat upah per jamnya yaitu: Rp 29,60
 I


DAFTAR RUJUKAN
Adisaputro,gunawan.2008.Anggaran Perusahaan Buku 1 Edisi 2.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta
Glenn A,dkk.2002.Anggaran Perencanaan dan Pengendalian laba.Jakarta:Salemba Empat

Tidak ada komentar: